Tuesday, December 29, 2015

Jumlah huruf hijaiyah: 28, 29, atau 30?

Jumlah huruf hijaiyah: 28, 29, atau 30?
Pada masa penulis mengikuti pendidikan di TPA dahulu,dikatakan bahwa jumlah huruf hijaiyah adalah 30. Namun, di lain pihak, ada juga guru yang mengatakan bahwa jumlahnya 29, dan ada pula yang mengatakan 28. Tentunya di antara informasi-informasi
ini ada yang benar dan ada yang salah.Tidak mungkin benar semua atau salah semua. Dan untuk membuktikan mana informasi yang benar, tentu diperlukan penelitian. Berdasar pengalaman penulis di waktu kecil, penulisan maupun pelafalan huruf hijaiyah dilakukan mulai dari alif, bã’,
tã’ dan seterusnya, hingga lãm-alif, hamzah, dan akhirnya yã’.
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه لا ء ي
Benar, jumlahnya  30 huruf. Tapi, 
mengapa ada yang mengatakan 29 huruf? Oohh mereka bilang tidak ada huruf yang namanya lam-alif, karena itu hanya pengulangan dan penggabungan dari huruf lam dan alif. Jadi, dengan menghilangkan lam-alif, maka benarlah bahwa jumlah huruf hijaiyah hanya 29.  
Tapi, bagaimana dengan yang mengatakan jumlahnya hanya 28 huruf? Oohh mereka mengatakan bahwa huruf alif  dan hamzah pada dasarnya adalah identik (sama). Jadi, lam-alif dan hamzah tidak perlu dihitung!  Dengan demikian, benarlah jumlah huruf hijaiyah hanya 28. Persoalan yang tertinggal adalah: Mana yang benar di antara klaim-klaim di atas itu? Alat apa yang bisa digunakan untuk membuktikan mana yang benar dan mana yang salah? Untunglah, dalam konteks huruf hijaiyah ini kita mempunyai teori yang membaginya menjadi dua kelompok, yaitu : 
(1) kelompok huruf-huruf qamariyah (قمرية) dan 
(2) kelompok huruf-huruf syamsiyah (شمسية). 
Pengelompokan ini ternyata, dapat dengan tegas menjawab soal jumlah huruf tersebut. 
Huruf Qamariyah yaitu huruf yang apabila diawali dengan alif-lãm (ال) maka lãm-nya dibaca jelas seperti pada kata al-qamar(u) (القمر), dan 
huruf syamsyiah  yaitu huruf yang apabila diawali dengan alif-lãm (dinamakan alif-lam ma’rifat) maka lãm-nya tidak dibaca, seperti pada kata asy-syams(u) (الشمس). 
Untuk mudahnya, mari kita periksa nama surat-suratAl-Qurãn, yang secara kebetulan (?) di dalamnya juga kita temukan surat Al-Qamar (surat ke-54), dan surat As-Syams (surat ke-91). 
Di bawah ini adalah urutan huruf-huruf qamariyah dan syamsiyah, yang dihubungkan dengan nama surat-surat dalam Al-Qurãn.
 


Qamariyah

Syamsiyah
1
ء – الأعلى
1
ت – التوبة
2
ب - البقرة
2
ث –الثمرات (bkn nama srt)
3
ج - الجمعة
3
د – الدخان
4
ح -  الحجر
4
ذ – الذاريات
5
خ - ... الخرطوم (bkn nama srt)
5
ر – الرحمن
6
ع - العنكبوت
6
ز – الزمر
7
غ - الغاشية
7
س – السجدة
8
ف- الفاتحة
8
ش – الشمس
9
ق – القمر
9
ص – الصفات
10
ك – الكهف
10
ض – الضحى
11
م – المائدة
11
ط – الطور
12
ه – الهمزة
12
ظ – الظلمات) bkn nama srt)
13
ي – اليقين (bkn nama surat)
13
ل – اللهب
14
Wau = alwaaqiah
14
ن – النور


Pada bagan diatas kita lihat bahwa huruf qamariyah berjumlah 14, sedangkan huruf syamsiyah berjumlah 14.
Harap diperhatikan bahwa dalam bagan di atas huruf hamzah diletakkan pada urutan pertama, sesuai dengan urutannya dalam kamus. Sedangkan huruf alif tidak dimasukkan ke dalam kelompok huruf qamariyah maupun syamsiyah, karena seperti dikatakan para ahli bahasa, huruf alif tidak menerima harakat dan tidak bisa diletakkan di awal kata. (... أمّا الألفُ فلا تُعَدُّ شمسيةًولا قمريةً لأنها لا تقبل التحريك ولا تقع فى أول الكلمة).
Namun melalui bagan ini, berdasar pengelompokan huruf menjadi huruf qamariyah dan syamsiyah, kita mendapat kepastian bahwa jumlah huruf hijaiyah ada 28, bukan 29 atau 30.
Menimbang nama berdasar pengelompokan huruf
Pengelompokan huruf menjadi qamariyah dan syamsiyah menegaskan bahwa huruf lãm ada kalanya dibaca secara jelas, ada kalanya harus lebur alias tidak dibaca. Dalam kajian-kajian berbahasa Inggris, lãm yang dibaca jelas disebut assimilating consonant, dan yang lebur disebut non-assimilating consonant.
Pengelompokan tersebut tentu (seharusnya) berpengaruh ke dalam penyalinan (transliterasi) kata-kata Arab ke dalam huruf Latin. Kata al-qamar(u) dan asy-syams(u), misalnya, adalah salinan yang benar, berdasar cara pengucapan bahasa Arab yang fasih. Tapi, entah sejak kapan, dalam hal ini di Indonesia agaknya berlaku dualisme teori. Ada yang mengatakan bahwa transliterasi itu harus mempertimbangkan pengelompokan huruf tersebut, ada pula yang mengatakan bahwa penyalinan huruf harus dilakukan secara apa adanya. Huruf lãm, misalnya, harus disalin sebagai “l”, walaupun dalam kata aslinya ia termasuk huruf syamsiyah, yang harus lebur. Maka jangan heran bila kita menemukan sebuah masjid di Taman Mini Indonesia dengan nama At-Tin, sedangkan pesantren di Indramayu bernama Al-Zaitun, padahal kedua-duanya mengunakan huruf  alif-lam ma’rifat.
Apa dampak dari hal itu?Tidak terlalu berbahaya memang. Tapi jelas orang awam disesatkan oleh satu prinsip atau paradigma yang salah! Tujuan transliterasi huruf Al-quran ke huruf Latin adalah untuk membantu orang awam (yang tidak tahu bahasa dan huruf al-quran!) supaya tidak salah membaca, dalam arti mereka harus dibantu supaya mengucapkan kata-kata Al-quran sesuai dengan ucapan pembicara aslinya. Tapi, ketika kata az-zaitun (الزيتون) disalin menjadi al-zaitun, malanglah nasib mereka, karena disesatkan oleh orang-orang pintar yang salah memilih paradigma! Masih mending bila yang dibaca hanya kata-kata biasa; tapi bagaimana bila prinsip itu juga diterapkan ketika melatinkan ayat-ayat Al-Qurãn? Apakah mereka akan dijerumuskan untuk membaca surat At-Tin dengan pelafalan: wal-tini, wal-zaituni, wa-thurisinin.... ?
Hamzah dan alif; benarkah dua huruf ini sama?
Lalu apakah benar bahwa huruf alif dan hamzah merupakan huruf dengan karakter yang sama? Kita akan buktikan pada surat Al-Baqarah ayat pertama, Alif Lãm Miim. Huruf alif dalam ayat ini tidak dapat digantikan dengan hamzah, dan merupakan Alif asli. Alif asli merupakan huruf awal atau disebut sebagai huruf pertama, yang diajarkan oleh Allah kepada manusia, yang dapat kita lihat pada kata Allah. Alif tersebut tidak dapat digantikan dengan hamzah dan juga tidak dapat ditambahkan dengan huruf alif-lãm ma’rifat (ال).
Dalam arti bahwa alif-lãm yang dipergunakan untuk mengubah suatu kata dari indefinitive menjadi definitive, naqirah menjadi ma’rifah. Tetapi kata Allah tanpa ditambahkan alif-lãm sudah ma’rifat seperti juga kata akbar dan ahad. Sehingga alif ini nantinya juga sering dipakai sebagai lambang Allah. Seperti halnya titik awal yang ada pada sebuah garis, tidak dapat ditanyakan dari mana awalnya. Atau sering juga disebut sebagai titik aksioma. Sehingga alif adalah huruf permulaan yang akan melahirkan huruf bã’, tã’, tsã’, dan seterusnya. Sehingga nantinya hamzanah merupakan alif turunan dari alif (bukan merupakan alif asli). Sebagai buktinya bahwa rumah penulisan hamzah dapat berganti alif, wãwu atau ’. Sedangkan alif asli tidak akan berubah bentuk dimanapun dia berada. Apabila analisis ini yang digunakan, maka huruf hijaiyah berjumlah 29 huruf. 
semoga bermanfaat..

**Anton Ad-Dahdah, Mu’jam qawa’idil-‘arabiyyatil-‘alamiyyah, hal. 9.
**wheeler M. Thackston, An Introduction to Koranic and Classical Arabic, hal. 3, Ibex Publishers Bethesda, Maryland, 1994.
**Pihak yang menganggap bahwa huruf alif dan hamzah adalah sama, mengatakan bahwa alif terdiri dari dua macam, yaitu (1) alif layyinah (alif lembut), dan (2) alif yabisah (alif keras). Hamzah adalah alif yabisah. Alif layyinah adalah huruf yang tidak menerima harakat (tanda baca) apa pun, sedangkan alif  yabisah menerima semua harakat. (Lihat, ‘Abdus Salam Muhammad Harun, Qawaidul Imla, hal. 11, Trigenda Karya, 1994).

21 comments:

Selamat Datang Di Blog Pribadi Th3 M4u'S (Maulana Luthfi) said...

Sangat menarik untuk mempelajari ilmu tahsin ini. Terima kasih min untuk postnya, sangat membantu saya dalam memahaminya. Semoga selalu menebar kebaikan di manapun kita berada...Aamiin

Rizal said...

Siipp👍

Anonymous said...

Masya Allah Barakallah, alhamdulillah jazakallah

Unknown said...

mantabb bermanfaat

Unknown said...

Nggeh Seratan saee niku

Unknown said...

Alhamdulillah.......mudah"an menjadi barokah untuk kita semua......Aamiinn

Ari Fachri said...

terimakasih sudah berbagi ilmu, semoga yang belum tahu dapat link ini biar ga salah terus.

https://www.jasinga.com

Unknown said...

Alhamdulillah...
Matur Tanpiasih ...
Semoga Admin beserta keluarga dikaruniai kemuliaan dan keselamatan di dunia dan akhirat...
Aamiin ya rabbal aalamiin..
🙏🙏🙏🙏

Unknown said...

Ini yg dinamakan cara yg jls & lebih mudah di pahami

Unknown said...

Trmksh penjelasanya semoga bermanfaat.

Unknown said...

Semoga bermanfaat bagi kita semua amin

Anonymous said...

Huruf hijaiyah itu 30 hufur gk mungkin bisa berkurang ataupun bertambah
Simpel nya gini
ا ب ت ث ج ح خ dari alif sampai ha ini menceritakan tentang proses awal penciptaan alam maupun mahluk
د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل sedangkan dari dal sampai lam ini menceritakan tentang segala sesuatu yg berpasangan ( perhatikan bentuk dari huruf tersebut yg membedakan hanya titik dan huruf amzah di dalam huruf kaf )
م ن و ه لا ء ي dari mim sampai ya ini menceritakan tentang akhir dari awal hari kebangkitan sampai ke tujuan ( surga atau neraka )

Itu juga alasannya manusia pertama yang di ciptakan diberikan nama ADAM.
Coba kita tarik lurus dari kepala setiap huruf hijaiyah ketika disusun seperti diatas yang bertulis ا د م ( ADAM atau ADAMA )

Unknown said...

Luar biasa

Unknown said...

Luar biasa

Unknown said...

Salah

Unknown said...

Terima kasih atas ulasanya,karna membaca ini saya paham,sebab di buku iqra ga 30 huruf.

Unknown said...

Terima kasih atas ulasanya,karna membaca ini saya paham,sebab di buku iqra ga 30 huruf.

Unknown said...

Terima kasih banyak atas ulasannya🙏👍👍

Unknown said...

Bismillaah....jazaakallaah khair wabaarakallaahufiikum atas ilmunya ...mantab

Unknown said...

Mantap

Anonymous said...

Ini komen yang luar biasa 👍👍

Translate